Home » » Jokowi-JK Unggul 8,4 Juta Suara, Saatnya Gerak Bersama

Jokowi-JK Unggul 8,4 Juta Suara, Saatnya Gerak Bersama


JAKARTA, Baranews.co — Komisi Pemilihan Umum, Selasa (22/7) pukul 21.33, secara resmi menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019, unggul atas pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Seusai acara penetapan, dalam pidato kemenangannya di atas kapal pinisi Hati Buana Setia di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, pukul 22.45, Jokowi-JK mengajak semua untuk melupakan nomor 1 dan nomor 2, tetapi bersatu untuk Indonesia Raya.
”Inilah saatnya bergerak bersama. Petani kembali ke sawah, nelayan kembali ke laut, pedagang kembali ke pasar, buruh ke pabrik, karyawan ke kantor. Lupakan nomor 1 dan nomor 2. Mari kita bersatu untuk Indonesia Raya. Salam tiga jari, persatuan Indonesia,” ucap Jokowi dalam pidatonya, yang didampingi Jusuf Kalla.
Dia juga menegaskan, kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Kemenangan rakyat ini akan melapangkan jalan Indonesia untuk berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Dengan kerendahan hati, Jokowi dan JK mengajak semua kembali ke takdir sejarah, bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Indonesia juga harus bisa membuktikan kepada bangsa lain bahwa politik penuh keriangan, di dalamnya ada kegembiraan, ada kebajikan. Politik juga suatu pembebasan.
Pemilu presiden kali ini, lanjut Jokowi, memunculkan optimisme baru, jiwa yang merdeka. Kesukarelaan yang telah mati suri kini hadir kembali. Pesta demokrasi ini juga telah membawa politik ke fase baru, sebagai peristiwa kebudayaan. Hal ini ditunjukkan oleh semangat kegotongroyongan relawan yang tidak pernah mati, mulai dari seniman sampai pengayuh becak. Kegotongroyongan ini yang bisa membuat Indonesia menjadi pusat maritim dunia.
”Saya hakulyakin, Indonesia akan menjadi bangsa yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian,” ucapnya.
Dalam pidatonya, Jokowi-JK juga mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang disebutnya sebagai sahabat.
Unggul 8,4 juta
Berdasarkan penetapan KPU, pasangan Jokowi-JK meraih 70.997.833 suara atau 53,15 persen, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta meraih 62.576.444 suara atau 46,85 persen dari total suara sah nasional. Jokowi-JK unggul 8.421.389 suara, lebih besar 6,3 persen daripada perolehan suara Prabowo-Hatta.
”Pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019. Keputusan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,” kata Ketua KPU Husni Kamil Manik yang memimpin sidang pleno terbuka di kantor KPU, Jakarta, kemarin.
Rapat pleno KPU ini tidak dihadiri pasangan Prabowo-Hatta. Sebelumnya, Prabowo membuat pernyataan sikap yang menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum dan menarik diri dari proses yang sedang berlangsung.
Dalam rapat pleno, Husni juga menekankan komitmen KPU dan Badan Pengawas Pemilu yang telah berusaha menggelar pemilu yang transparan.
”Salah satu indikator yang perlu kami sampaikan kepada publik di seluruh Indonesia, kami mampu mengirim, mengumpulkan, dan mengelola formulir sertifikat penghitungan suara di TPS dalam formulir C1 dan mampu pula dipublikasi secara terbuka,” kata Husni.
Ketua Bawaslu Muhammad dalam sambutannya mengatakan, mulai kemarin malam, semuanya harus menyatu sebagai bangsa yang terhormat.
”Hormat kami kepada pasangan terpilih, hormat kami juga kepada yang belum punya kesempatan terpilih. Kita semua harus kembali sebagai bangsa yang besar, saling menghargai,” kata Muhammad yang tampak menahan linangan air mata.
Hatta utamakan persatuan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, seusai penetapan KPU, memberikan pesan kepada seluruh kader untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan sampai bangsa terbelah hanya karena pemilu.
Pesan itu disampaikan Hatta melalui Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo seusai pertemuan di kediaman Hatta di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (22/7) malam.
”Intinya, Ketua Umum memberikan pesan kepada seluruh kader PAN bahwa apa pun itu, keutuhan dan kesatuan bangsa harus tetap diutamakan,” kata Dradjad.
SBY beri selamat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga meminta semua pihak menerima keputusan KPU dengan baik. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyampaikan hal itu seusai mendampingi Presiden yang memantau pelaksanaan rekapitulasi KPU dari kediaman pribadi Presiden di Puri Cikeas, Bogor, Selasa malam.
”Ini (hasil pilpres) telah diumumkan KPU dan Presiden ingin semua yang mengikuti proses ini dapat menerima dengan baik,” kata Julian.
Presiden juga berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang berpartisipasi aktif dan penuh sehingga pemilu secara umum berjalan damai, aman, lancar, dan demokratis.
Saat ditanya respons Presiden terkait penarikan diri Prabowo, Julian menyatakan, semua pihak harus bisa menahan diri dan tetap menciptakan suasana damai karena itu yang diinginkan masyarakat.
Menurut juru bicara Jokowi-JK, Anies Baswedan, yang mendampingi Jokowi-JK ke KPU, Presiden SBY juga sudah memberikan ucapan selamat.
”Presiden menelepon Pak Jokowi saat di tangga keluar dari KPU. Setelah itu, sekitar 10 menit kemudian, Wakil Presiden Boediono juga memberikan ucapan selamat melalui telepon,” ujarnya.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melalui akun Twitter-nya menyampaikan ucapan selamat kepada Joko Widodo. ”Menanti bekerja bersamanya untuk memperkuat hubungan Indonesia-Singapura.”
Keputusan KPU sah
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin mengatakan, hasil Pilpres 2014 tetap sah walaupun ada sikap pilihan politik dari Prabowo yang menarik diri. ”Jangan pernah ada yang meragukan legitimasi penyelenggara pemilu,” ucapnya.
Amir yang juga Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat mengingatkan, KPU adalah penanggung jawab keabsahan penyelenggaraan pemilu. Jangan sampai pengunduran diri Prabowo-Hatta menimbulkan kesan pemerintah gagal.
”Indonesia sudah mendapatkan banyak apresiasi dan pujian atas pelaksanaan demokrasi dari kalangan internasional, seperti Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Presiden AS Barack Obama. Kita tidak mungkin mempertaruhkan kewibawaan negara dengan sikap-sikap politik sekelompok orang,” kata Amir.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman mengingatkan, energi bangsa sudah banyak terkuras. Sikap kenegarawanan elite politik yang legawa harus ditumbuhkan.

0 komentar:

Posting Komentar